ATHAF


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Selain dalam bahasa Indonesia, kata sambung juga dikenal dalam bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, tepatnya ilmu nahwu kata sambung dikenal dengan istilah ‘Athaf. ‘Athaf  merupakan salah satu kaidah tata bahasa Arab yang harus dipelajari dan dipahami secara mendalam. Apabila salah dalam memahaminya, maka akan salah dalam pemaknaannya. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian dalam mempelajari dan memahaminya.

Dalam berbahasa, seseorang membutuhkan kata sambung untuk memahami bahasa yang disampaikan. Tanpa kata sambung, seseorang akan sulit untuk memahami bahasa yang disampaikan, bahkan sampai kepada salah pemahaman. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekeliruan informasi antara pembicara dan pendengar. Padahal kekeliruan informasi bisa mengakibatkan hal buruk terjadi, salah satunya adalah perdebatan. Oleh karena itu, maka diperlukan bagi mahasiswa maupun umum untuk mempelajari dan memahami kata sambung agar dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena hal tersebut kami menyusun makalah dengan judul “‘ATHAF (kata sambung)”.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi dari ‘athaf ?
2.      Apasaja macam-macam huruf ‘athaf ?
3.      Berapa pembagian dari ‘athaf ?

C.     Tujuan makalah
1.      Mengerti dan memahami definisi ‘athaf.
2.      Mengerti dan memahami macam-macam huruf ‘athaf.
3.      Mengerti dan memahami pembagian ‘athaf.


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Definisi ‘Athaf
Secara etimologi ‘athaf berasal dari kata عطف _ يعطف _ عطفا   berarti yang menyambung
secara terminologi ‘athof 
 اَلْعَطْفُ هُوَ تَابِعٌ يَتَوَسَّطُ بيْنَهُ وَبَيْنَ مَتْبُوْعِهِ أحَدُ حُرُوفِ الْعَطْفِ

athaf adalah tabi’ (lafadz yang mengikuti) yang antara ia dengan mathbu’nya di tengah tengahi salah satu huruf athof.
B.     macam-macam huruf athof

1.                و  (dan) huruf ini mutlak digunakan untuk menghubungkan dua kata atau lebih, baik berupa isim ataupun berupa fi’il.       
2.               ف  (kemudian) huruf ini berfungsi untuk menghubungkan dua kata atau lebih dengan berurutan dan tanpa jeda.
3.               ثم [1] (kemudian) huruf ini berfungsi untuk menghubungkan dua kata atau lebih dengan berurutan dan dengan adanya jeda.
4.               اوْ  (atau) huruf ini berfungsi menunjukan makan takhyir (pilihan).
5.               امْ  (atau) huruf ini berfungsi untuk meminta ta’yin (penentuan sesuatu)/menuntut kejelasan.












6.               امّا  (atau) huruf i[2]ni memlikiki makna yang sama dengan (atau).
7.               بل  (tetapi) huruf ini digunakan untuk idhrab, yaitu mengalihkan perhatian dari kata yang terletak sebelum
8.               لا  (tidak) huruf ini berfungsi menafikan kesetaraan hukum pada kata yang terletak diantara huruf tersebut.
9.               لكن  (akan tetapi) huruf ini menetapkan kebalikan dari kata yang terletak sesudah huruf tersebut.
10.            حتى  (hingga) huruf ini digunakan untuk At Tadrij (pemberian tahapan) dan Al Ghoyah (penentuan tujuan). Makna At Tadrij adalah dalalah / indikasi berlalunya sesuatu setahap demi setahap.












C.     Pembagian athof
Athof terdiri dari dua macam yaitu athof bayan dan athof nasaq
a.       Athof bayan

التَّابِعُ اَلْجَامِدُ المُشَبَّهُ لِلصِّفَةِ فِى اِيْضَاحِ مَتْبُوْعِهِ 
lafazh jamid yang mengikuti yang menyerupai sifat dalam menjelaskan mathbu’nya dan tidak berdiri sendiri.
       Contohnya: اَقْسَمَ بِاللهِ اَبُو حَفْصٍ عُمَرُ

b.      Athof nasaq

لتَّابِعُ الْمُتَوَسِطُ بِيْنَهُ وَبَيْنَ مَتْبُوعِهِ اِحْدَى الحُرُوفِ العَطْفِ العَشَرَةِ  
Lafazh yang mengikuti yang diselang antara lafazh itu dengan mathbu’nya oleh salah satu dari huruf athof
Contohnya:

جَاءَ زَيدٌ وَ عَمرٌو
جَاءَ زَيدٌ ثٌمَّ عَمرٌو
جَاءَ زَيدٌ اَو عَمرٌو
جَاءَ زَيدٌ اَم عَمرٌو
ذَهَبَ أحْمَدُ وَاِمَّا عَلِيٌّ
ذَهَبَ أحْمَدُ بَل عَلِيٌّ

ذَهَبَ أحْمَدُ لا عَلِيٌّ

ذَهَبَ أحْمَدُ لَكِنَّ عَلِيٌّ
اكلت اسماك حتى رأسها



BAB III
PENUTUP


A.kesimpulan
athof adalah tabi’ (lafaz yang mengikuti) yang antara ia dengan mathbu’nya di tengah tengahi salah satu huruf athof.
Dalam bahasa indonesia athof  disebut sebagai konjungsi atau kata penghubung.
Athof dibagi menjadi dua, yaitu: athof bayan dan athof nasaq.
Athof bayan adalah lafazh jamid yang mengikuti yang menyerupai sifat dalam menjelaskan mathbu’nya dan tidak berdiri sendiri.
Athof nasaq adalah Lafazh yang mengikuti yang diselang antara lafazh itu dengan mathbu’nya oleh salah satu dari huruf athof

























DAFTAR PUSTAKA


Anwar,moch,2017.Terjemahan al jurumiyyah dan imrity.Bandung: sinar baru algesindo
Ma’arif,syamsul,2008.Nahwu kilat.Bandung: cv nuansa aulia
Jinddan,mukhtasar,1987.pedoman dasar ilmu nahwu. Jakarta: darul ulum pres
Munawwir,ahmad warson,1984. Kamus al munawwir arab-indonesia. Yogyakarta:pustaka progresif
K.H.zainal,mustofa,1972. Terjemahan matan alfiyah ibnu malik.bandung:al-ma’arif pres
                                                              






[1] AW munawwir”kamus al-munawwir arab_indonesia”(yogyakarta:pustaka progresif,1984,cet.2,hlm 994)
Syamsul ma’arif ”nahwu kilat”(bandung:cv nuansa aulia,2008,hlm95)
Moch anwar “terjemahan jurumiyah dan imrity”(bandung:sinar baru algesindo,2017,hlm 112)
.  Moch anwar “terjemahan jurumiyah dan imrity”(bandung:sinar baru algesindo,2017,hlm 112)







[3]Mukhtasar jindan “pedoman dasar ilmu nahwu” (jakarta:darul ulum pres,1987,hlm 165)
K.H zainal mustofa “terjemahan matan alfiyah” (bandung: al-ma’arif press,1972,hlm 285)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INTERNET SEHAT UNTUK ANAK-ANAK

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Kontinyu lakukan Pendampingan Keagamaan